Resesi ekonomi di depan mata. Negara-negara dan lembaga di dunia silih berganti memberikan peringatan. Ini tak lepas dari berbagai dinamika global yang terjadi.

Bahkan dalam beberapa bulan terakhir marak diberitakan bahwa perusahaan di sejumlah negara, tak terkecuali di Indonesia, mulai mengambil kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Di saat laju roda perekonomian mulai melambat akibat resesi, banyak sektor bisnis akan terdampak. Itu karena daya beli konsumen yang juga menurun. Lantas, adakah pilihan sektor bisnis yang aman bagi investor?

Melansir cnbcindonesia.com, Juli 2022, setidaknya terdapat tiga sektor bisnis yang cenderung defensif di tengah situasi resesi. Ketiga sektor ini, bersama dengan pemerintahan, cenderung kuat menghadapi terpaan gangguan ekonomi.

Kesehatan

Sektor kesehatan diyakini memiliki daya tahan yang baik terhadap resesi. Ini karena kesehatan merupakan layanan dasar yang selalu diakses oleh masyarakat, entah dalam situasi yang kondusif maupun krisis. Investor dapat memilih sektor ini untuk mengamankan uangnya selama masa resesi.

Pendidikan

Tak ubahnya kesehatan, pendidikan juga merupakan layanan dasar bagi seluruh masyarakat. Ada atau tidak ada resesi, hampir dapat dipastikan bahwa semua akan tetap bersekolah, kuliah, hingga mengakses program bimbingan belajar.

Teknologi

Bisnis sektor ini diklaim defensif karena sekarang hampir semua orang mengakses internet dan berbagai jenis teknologi. Dengan begitu banyaknya jumlah pengguna, diyakini sektor ini tetap bertahan meski belum tentu sebaik daya tahan bisnis di sektor kesehatan maupun pendidikan.

Dapatkan Peluang Berinvestasi di Ketiga Sektor Bisnis di Atas melalui Fundo

Jika sudah mengetahui sisi positif dari ketiga sektor bisnis di atas, para investor sebaiknya memilih portofolio yang lebih aman. Yaitu, memalui auction financial platform seperti Fundo. Melalui Fundo, investor bisa mendapat return yang relatif stabil dan tingkat risiko moderat. Tak hanya itu, Fundo juga teregulasi dengan baik di bawah Kemenkeu RI, DJKN.