Salah satu prinsip sederhana dalam berinvestasi yang diterapkan oleh banyak investor adalah mendiversifikasi aset. Terutama bagi mereka yang berinvestasi dalam jangka panjang. Selain aset bersifat likuid seperti saham atau reksadana, juga banyak pilihan baru lain seperti kripto atau non fungible token (NFT).

Tak jarang pula investor yang memilih berinvestasi ke instrumen unik dan bernilai tinggi. Misalnya perhiasan, batu mulia, atau bahkan karya seni. Ya, bagi sebagian kalangan, karya seni merupakan suatu aset yang sangat menarik untuk investasi.

Merujuk data yang disajikan di situs Art Market Research, harga karya seni telah meningkat 1.000 persen selama 40 tahun terakhir! Untuk beberapa jenis karya seni, ada yang mengalami kenaikan nilai secara konsisten sebanyak 25 persen dalam beberapa tahun saja.

Aset Fisik yang Dimiliki secara Riil

Berbeda dengan saham, reksadana, atau kripto yang tak bisa disentuh oleh tangan, karya seni dapat disentuh secara langsung, disimpan dan dipajang. Sama seperti jika kita berinvestasi pada logam mulia, perhiasan, atau properti.

Instrumen Investasi yang Stabil

Kita harus bersiap dengan situasi pasar yang fluktuatif, jika memilih berinvestasi pada instrumen saham maupun reksadana. Berbeda dengan semua instrumen tersebut, nilai sebuah karya seni tidak naik turun atau fluktuatif. Jadi, investor pemilik karya seni tidak perlu khawatir nilai asetnya turun.

Siapkan Pengetahuan yang Cukup

Sama seperti berinvestasi saham atau reksadana, investor wajib memiliki pengetahuan yang cukup. Hal itu juga berlaku dalam berinvestasi di karya seni. Dengan memiliki pengetahuan yang cukup, kita bisa meneliti karya seni yang akan dibeli, memeriksa keaslian dan informasi lain seputar karya tersebut, dan menemukan keunikan yang jadi nilai lebih.

Karena Tak Bersifat Likuid, Maka Harus Sabar

Satu hal yang harus dipahami, karya seni tak bersifat likuid. Maka itu artinya, kita tidak bisa segera mencairkannya. Hampir sama seperti menjual properti, butuh waktu dan usaha dalam menjual karya seni sehingga kita bisa mendapatkan harga terbaik seperti yang kita inginkan.

Selain itu, karena keunggulan dari karya seni adalah wujud rupa atau kecantikannya, maka kita harus sabar, tekun, dan hati-hati dalam merawat serta mengamankan karya seni tersebut. Sebab jika tidak terawat, karya seni bisa mengalami penurunan atau bahkan kehilangan nilai. Misalnya, ketika basah atau terbakar.