Potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Seiring rencana transisi menuju green economy alias ekonomi hijau, pemerintah memproyeksikan ekonomi digital RI di tahun 2030 bakal menjadi raksasa di Asia. Keyakinan itu didasarkan pada fakta bahwa ekonomi digital RI terus bertumbuh setiap tahunnya.

Melansir liputan6.com, 12 Agustus 2022, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi digital tumbuh hingga Rp 4.431 triliun pada 2030 mendatang. Pertumbuhan tersebut naik delapan kali lipat dibandingkan 2020.

Peluang untuk UMKM

Proyeksi gemilang ini tak boleh disia-siakan oleh pelaku bisnis, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya, UMKM terbukti menjadi penopang penting perekonomian dalam negeri.

Dengan go digital, pelaku UMKM bakal memiliki akses yang lebih luas terhadap pasar. Di marketplace maupun lokapasar, produk UMKM juga terbukti bisa bersaing dengan produk dari luar negeri.

Lokal Lebih Unggul

Pelaku UMKM tak perlu risau kalah bersaing dengan produk dengan brand yang lebih besar. Termasuk brand impor. Sebab, salah satu pertimbangan utama bagi konsumen adalah kecepatan pelayanan.

Hal itu sulit diberikan oleh produk-produk dari mancanegara lantaran proses pengiriman ke pembeli sangat menguras waktu. Semakin cepat penjual memproses pesanan pembeli, maka mereka akan semakin dipercaya masyarakat.

Tumbuh Kecintaan terhadap Produk Lokal

Sekarang, animo masyarakat dalam berbelanja produk lokal semakin baik. Tak hanya membandingkan kecepatan pelayanan, konsumen juga menilai kualitas produk-produk dalam negeri ternyata tak kalah dengan brand yang sudah go internasional.