Digitalisasi menjadi salah satu dari tiga isu penting yang diusung Indonesia dalam menyambut Presidensi G20 di Bali tahun ini. Melalui pernyataan resminya pada 2 Maret 2022, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengafirmasi bahwa pemerintah mengusung tiga isu penting. Antara lain transformasi digital untuk ekonomi dan sektor lain, transformasi menuju energi yang berkelanjutan, serta membangun tatanan baru kesehatan global.

Lebih lanjut, ketiga isu tersebut bila diimplementasikan dalam sektor keuangan, akan diperdalam menjadi enam agenda prioritas. Beberapa di antaranya mendorong inklusi keuangan digital serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Apa Pentingnya UMKM

Seperti diungkapkan Stafsus Menkeu Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo. Dia mengatakan, Indonesia sengaja mengusung agenda inklusi digital dan UMKM karena sektor tersebut memberikan kontribusi besar bagi perekonomian. Dari segi jumlah, pelaku UMKM di Indonesia juga terus berkembang signifikan.

Pemerintah perlu angkat topi atas kontribusi yang diberikan UMKM selama ini. Berkat sektor tersebut, pertumbuhan ekonomi melejit. UMKM mampu menyumbang 61,1 persen produk domestik bruto (PDB) nasional. Di samping itu, UMKM juga mendominasi 99 persen lebih unit usaha di negeri ini. Bahkan, ekspor dari UMKM tercatat sebesar 14,7 persen. UMKM juga mampu membuka hingga 97 persen lapangan pekerjaan.

Tantangan Pemodalan untuk UMKM

Ada banyak peluang bantuan pemodalan yang telah diberikan pemerintah. Contohnya kredit lunak melalui perbankan, atau bantuan modal dari lembaga pemerintah seperti Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU PIP). Lembaga di bawah naungan Kemenkeu tersebut lebih fokus pada pembiayaan ultra mikro untuk kelompok terbawah yang tak memiliki akses terhadap perbankan.

Sepanjang 2021, bantuan modal ultra mikro dari PIP besarnya mencapai Rp 7,03 triliun, disalurkan ke 1,9 juta debitur. Namun, jika dibandingkan dengan banyaknya unit UMKM, angka tersebut belumlah cukup. Masih banyak UMKM yang belum bisa mengakses dukungan pemodalan. Karena itu, keterlibatan dari sektor lain sangat diharapkan.

Peluang Dukungan dari Fintech

Gap pemodalan antara UMKM dan usaha besar yang masih cukup tinggi memberi peluang bagi financial technology (fintech). Keterlibatan fintech dibutuhkan guna terus menstimulus perkembangan UMKM. Peluang besar pun dimiliki fintech yang bergerak di bidang layanan auction financial platform.

Lewat auction financial platform, pelaku UMKM bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan modal kerja. Fintech dengan layanan auction financial platform di Fundo  juga memikiki sifat terbuka sehingga dapat diakses oleh siapapun. Pelaku UMKM juga tak perlu khawatir lantaran auction financial platform Fundo diawasi dan teregulasi dengan baik di bawah Kemenkeu RI, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Inilah masa depan fintech Indonesia yang akan mendukung kemajuan UMKM.