Presidensi G-20 menghasilkan berbagai analisis dan kesepakatan baru dalam memacu pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Satu di antaranya mengenai pentingnya inovasi di sektor digital yang ternyata berperan penting dalam mempercepat pemulihan dari pandemi Covid-19.

Analisis tersebut dikemukakan Menkominfo Johnny G Plate, dalam Forum Digital Economy Working Group (DEWG) G-20, di Nusa Dua, Bali. Dilansir dari Kontan, 3 September 2022, menkominfo menyatakan bahwa digitalisasi akan sangat mendominasi sektor ekonomi pada 2030.

Merujuk data Bank Dunia, valuasi ekonomi digital secara global telah tembus 15,5 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Angka ini naik 2,5 kali lipat dalam 15 tahun terakhir. Seperti yang diprediksi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk startup atau perusahaan rintisan memegang peranan penting atas pertumbuhan tersebut.

Kesepakatan Digitalisasi

DEWG G-20 menghasilkan kesepakatan global bahwa digitalisasi perlu diperhatikan secara serius dalam meningkatkan perekonomian. Pemerintah di setiap negara diharuskan mampu membangun ekosistem digital yang baik. Supaya inovasi terus bermunculan.

Isu Konektivitas dan Pemulihan Ekonomi

Dalam membangun sebuah ekosistem digital yang baik, negara perlu memiliki infrastruktur yang juga mumpuni. Konektivitas dan keterjangkauan internet harus terjamin kelancarannya. Dengan demikian, akan semakin banyak bisnis, termasuk UMKM dan startup yang go digital.

Mengakses Tambahan Modal Kerja

Modal kerja penting bagi bisnis apapun dalam mengembangkan bisnis mereka. Termasuk sekelas UMKM dan startup. Untuk bisa membangun ekosistem digital yang baik, para pelaku usaha perlu mendapat sokongan modal kerja.

Berkat digitalisasi, lahirlah auction financial platform seperti Fundo. Melalui platform ini, pelaku usaha bisa mengakses tambahan modal kerja. Dengan melelang surat berharga secara online di platform ini, moda kerja akan dengan cepat dan mudah didapatkan.