Masyarakat patut menyambut HUT ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia dengan penuh optimisme. Seiring melesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2022 ini. Di saat banyak negara terpuruk, Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi di angka 5,44 persen.

Melansir tempo.co pada 12 Agustus 2022, setidaknya terdapat empat hal yang perlu diperhatikan dari pesatnya pertumbuhan ekonomi tahun ini. Satu di antaranya, pemulihan yang berjalan dengan baik setelah dihantam pandemi Covid-19.

Peningkatan Konsumsi Rumah Tangga

Salah satu penopang pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun ini adalah kenaikan belanja di tingkat rumah tangga. Seiring mulai melandainya situasi pandemi virus korona, daya beli masyarakat pun perlahan mulai membaik. Hal itu mendorong peningkatan konsumsi.

Tercatat, konsumsi rumah tangga pada triwulan pertama tahun ini memberi kontribusi hingga 53,65 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Kenaikannya mencapai 4,34 persen.

Ekspor Ikut Menopang Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia masih memegang peranan penting dalam memasok komoditas untuk berbagai negara di belahan dunia. Ketergantungan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh para eksportir dalam negeri. Merujuk data Bank Indonesia, ekspor berbagai produk Indonesia naik sebesar 19,74 persen secara year on year (yoy).

Sektor Usaha Membaik

Di dalam negeri, kondisi berbagai sektor usaha juga mulai membaik. Sejumlah sektor tersebut antara lain transportasi, logistik atau pergudangan, perdagangan besar maupun eceran, serta industri pengolahan.

Peningkatan mobilitas masyarakat seiring kian melandainya situasi pandemi juga berdampak positif terhadap pertumbuhan usaha di sektor akomodasi dan makanan-minuman.

Pemerintah Harus Responsif

Kendati menunjukkan tren yang positif, pemerintah tidak boleh lengah. Situasi ekonomi dunia yang masih belum menentu juga memberi tantangan tersendiri. Pemerintah harus responsif merespons isu-isu geopolitik yang menghangat, potensi krisis pangan, energi, dan tekanan inflasi dunia. Bahkan, ekonomi dunia diramalkan akan mengalami perlemahan pertumbuhan.