Sudah menjadi rahasia umum bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar penting perekonomian Indonesia. Namun selama pandemi Covid-19, banyak UMKM yang terdampak cukup signifikan.

Merujuk hasil survei yang dilakukan oleh katadata.com, sebanyak 56,8 persen UMKM di Indonesia berada dalam kondisi buruk akibat pandemi virus korona. Hanya 14,1 persen UMKM yang disebut masih dalam kondisi baik.

Upaya memulihkan situasi ekonomi bagi para pelaku UMKM tak hanya menjadi wewenang pemerintah. Kemenkeu melalui rilis resminya pada 7 Oktober 2022 menyebutkan bahwa pengembangan UMKM pascapandemi ini perlu menyasar enam aspek.

Keenam aspek tersebut antara lain kebijakan, akses keuangan, pasar, kapasitas SDM, pendampingan, serta budaya. Digitalisasi dipandang sebagai kunci dalam menggabungkan keenam aspek tersebut, guna mendukung akselerasi pengembangan UMKM di Indonesia.

Pemerintah pun getol mendorong sektor swasta, termasuk berbagai bentuk financial technology (fintech) untuk memberi dukungan terhadap UMKM. Dengan dukungan modal kerja dari fintech, pemerintah meyakini pemulihan bagi UMKM dapat semakin diakselerasi.

Dukung UMKM dengan Berinvestasi di Fundo

Berinvestasi di Fundo merupakan pilihan yang tepat bagi para investor. Sebab di platform ini ada begitu banyak jenis UMKM yang melelang surat berharga mereka dengan harapan bisa mendapat dukungan modal kerja.

Kunci investasi di auction financial platform ini ada pada lelang surat berharga. Artinya, modal kerja yang diberikan kepada pelaku UMKM tidak terikat bunga seperti fintech pinjaman online (pinjol). Dengan begitu, investor bisa lebih tenang karena minim risiko gagal bayar dari pihak peminjam.

Sebaliknya, tingkat imbal hasil yang ditawarkan relatif stabil. Ini ditambah dengan keamanan Fundo yang telah teregulasi langsung di bawah Kemenkeu RI, DJKN. Membeli surat berharga di platform ini juga mudah dan cepat karena lelang dilaksanakan secara online.