Tak dapat dipungkiri bila perkembangan industri financial technology (fintech) turut dibayangi berbagai risiko. Terutama kepada para konsumennya. Mulai dari risiko kurangnya keterbukaan informasi dan perlindungan data pribadi sampai risiko penipuan. Tak hanya itu, risiko juga membayangi platform jasa penyedia layanan tersebut. Penyedia jasa fintech juga rawan menghadapi masalah gagal bayar dari para konsumen.

 

Pentingnya Literasi Keuangan

Lewat paper berjudul Consumer Risks in Fintech yang diterbitkan World Bank Group dengan Ministry of the Foreign Affair of Netherlands, kunci utama dalam menanggulangi berbagai risiko tersebut adalah tingkat literasi keuangan di masyarakat.

Fintech merupakan bagian dari produk keuangan modern. Maka, masyarakat selaku calon konsumen dituntut untuk mendapat wawasan yang cukup atas produk tersebut. Dengan memahami berbagai risiko yang akan dihadapi, maka calon konsumen akan dapat lebih berhati-hati.

 

Platform Wajib Mengedukasi Konsumen dengan Baik

Di sisi lain, platform penyedia fintech juga diwajibkan memberikan pemahaman yang baik atas produk-produk yang mereka tawarkan kepada masyarakat. Sebagai contoh, supaya penjelasan produk lebih dapat dimengerti, maka tidak ada salahnya membuat desain antarmuka yang enak dipandang namun juga lengkap.

 

Fintech P2P Lending Paling Berisiko

Tak dapat dipungkiri, risiko paling besar membayangi fintech peer-to-peer (P2P) Lending. Pasalnya, P2P Lending cenderung menipu calon konsumen dengan iming-iming dana pinjaman yang mudah. Padahal sebaliknya, bunga pinjaman tersebut bisa sangat memberatkan masyarakat. Tak hanya itu, pinjaman tersebut juga cenderung mudah diberikan kepada konsumen tanpa melalui penilaian yang baik.

Dampaknya, calon konsumen menjadi kesulitan dalam membayar pinjaman online tersebut. Mereka pun tak jarang mendapatkan peringatan-peringatan yang mengganggu akibat keterlambatan atau kegagalan dalam membayar pinjaman. Di sinilah pentingnya platform untuk jujur dalam menjelaskan produk pinjamannya. Dengan begitu, para konsumen fintech akan menjadi lebih terlindungi.

 

Lebih Aman di Auction Financial Platform

Dibandingkan P2P Lending yang penuh risiko, lebih baik memilih auction financial platform. Melalui lelang secara online ini, konsumen (termasuk para pelaku usaha) bisa mendapatkan modal kerja dengan mudah dan relatif cepat. Banyak investor tertarik mengucurkan pendanaan karena risiko bagi mereka relatif moderat namun menjanjikan return yang stabil.

Selain itu, platform ini juga teregulasi dengan bak di bawah Kemenkeu RI, DJKN. Ini membuat auction financial platform terjamin keamanannya karena mendapat pengawasan secara langsung oleh pemerintah.