Sering tiba-tiba kaget melihat saldo di rekening yang berkurang? Bisa jadi itu karena kita sembrono dalam membelanjakan uang. Kita terkadang lupa uang yang sudah kita keluarkan untuk apa saja. Inilah pentingnya manajemen keuangan. Siapapun wajib memahami dasar-dasar dalam mengelola keuangan. Sebab bila kita kurang cermat dalam mengatur keuangan, pendapatan sebanyak apapun akan menguap begitu saja tanpa disadari.

Dilansir dari IDN Times pada 13 Mei 2022, ada beberapa kiat sederhana dalam mengatur keuangan agar tidak amsyong. Harapannya, kita bisa tetap menjaga keuangan kita agar tidak lebih besar pasak daripada tiang.

 

Sisihkan untuk Biaya Rumah

Pengeluaran untuk hunian harus diprioritaskan setiap bulannya. Idealnya, angsuran pemilikan rumah atau menyewa rumah maupun kos tidak lebih dari 25 persen dari pendapatan setiap bulan. Ingat, jangan memaksakan membeli atau menyewa rumah di luar kemampuan finansial kita.

 

Kebutuhan Makan dan Minum

Bagi siapapun, makan dan minum merupakan kebutuhan utama. Dan bagi banyak orang, pos pengeluaran untuk kebutuhan ini biasanya memiliki porsi yang cukup besar.

Meski begitu, kita bisa berhemat untuk menekan pos pengeluaran ini supaya tidak terlalu bengkak. Misalnya dengan membeli bahan masakan seperti lauk dan sayur di pasar, lalu memasak sendiri di rumah. Bila perlu, bawa bekal makanan dari rumah. Dengan begitu kita akan mengurangi kebiasaan makan di luar saat bekerja atau bersekolah.

 

Alokasikan untuk Kebutuhan Bulanan

Pos pengeluaran ini mencakup pembayaran listrik, air, dan gas. Juga termasuk kebutuhan paket data internet maupun pulsa. Biasakan untuk mengalokasikan sekitar maksimal sepuluh persen dari pendapatan untuk pos pengeluaran ini. Supaya dapat menekan pengeluaran di pos ini, kita harus berhemat.

 

Ongkos Biaya Transportasi

Jangan salah, mobilitas kita setiap hari juga memerlukan biaya yang tak sedikit loh. Coba cek saja pengeluaran masing-masing setiap bulannya. Apalagi pengeluaran ini tak terhindarkan. Misalnya untuk membeli bensin atau ongkos naik kendaraan umum.

Idealnya kita mengalokasikan maksimal sepuluh persen dari pendapatan untuk pos pengeluaran ini. Supaya lebih hemat, coba kendaraan umum dengan tarif yang lebih murah. Atau jika jarak rumah ke tempat kerja cukup dekat, jalan kaki atau bersepeda saja.

 

Jangan Terlalu Banyak Berutang

Berutang terkadang memang perlu. Namun tidak sehat bila besar utang kita lebih dari 35 persen dari total pendapatan setiap bulannya. Pun, utang juga berbahaya bila kita sembrono. Misalnya dengan berutang di layanan pinjaman online (pinjol). Alih-alih terbantu, kita malah bisa tercekik oleh tingginya bunga. Juga banyak cerita konsumen mendapat perlakuan buruk dari pemberi pinjol.

 

Siapkan Dana Darurat

Wajarnya, kita perlu mengalokasikan dana darurat sebanyak tiga hingga enam kali pengeluaran per bulan. Itu jika masih single. Bila sudah berkeluarga, dana darurat yang harus tersedia minimal sembilan kali pengeluaran bulanan.

 

Tingkatkan Pendapatan dengan Berinvestasi

Bagi orang yang sudah melek investasi dan mendapat literasi keuangan yang cukup, berinvestasi sangatlah penting. Dengan begitu, pintu-pintu pemasukan kita akan terus bertambah banyak. Ini sangat berguna untuk menjaga pasak tidak lebih besar daripada tiang.

Dari berbagai instrumen investasi, pilih yang aman dan terpercaya seperti auction financial platform. Melalui platform ini, investor akan mendapatkan return yang relatif stabil dengan tingkat risiko moderat. Investor dapat menilai secara lengkap profil pelaku usaha yang akan diberikan modal kerja. Yang tak kalah penting, platform lelang surat berharga online ini teregulasi di bawah Kemenkeu, DJKN.