Shares

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar seleksi pemilihan calon anggota dewan komisioner. Hasil seleksi tahap pertama telah diumumkan panitia seleksi. Terdapat 45 nama yang telah lolos.

Mereka berasal dari berbagai unsur. Di antaranya dari struktur OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, hingga para profesional di industri keuangan dan perbankan.

Para kandidat yang telah lolos 45 besar menyisihkan 1450 orang lain di seleksi tahap pertama lalu. Adapun panitia seleksi diketuai oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Melalui keterangan resmi Menkeu, para kandidat yang telah lolos 45 besar akan bersaing memperebutkan dua posisi baru di dewan komisioner OJK. Adapun dua posisi baru tersebut bertambah seiring disahkannya UU 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Siapa Saja Kandidatnya?

Berdasarkan nama-nama kandidat yang lolos 45 besar yang dirilis resmi oleh OJK, terungkap bahwa banyak figur profesional yang berlatar industri keuangan. Total ada 19 nama yang terdiri dari perhimpunan, asosiasi, maupun profesional di bidang ini.

Selain dari perbankan, juga banyak figur berkompetensi yang berasal dari industri financial technology (fintech). Bahkan ada yang merupakan tokoh pionir. Salah satunya Aida Sutanto.

Aida Sutanto diketahui merupakan salah satu trade specialist dan ahli supply chain financing terbaik di Indonesia. Dia merupakan tokoh pionir di industri fintech tanah air sejak 2014 lalu. Sebelumnya, Aida Sutanto puluhan tahun malang melintang di industri perbankan.

Sosok srikandi satu ini turut berperan mendirikan Investree, sebuah fintech peer to peer lending atau P2P, dengan menjabat sebagai Co-Founder dan Chief Financial Officer (CFO) serta Chief Operating Officer (COO). Aida Sutanto berperan besar dalam meletakkan pondasi awal Investree pada permulaan peer to peer di Indonesia.

Aida Sutanto telah secara resmi keluar dari Investree efektif per 16 Juli 2017. Usai membangun dan turut membesarkan Investree, Aida Sutanto mendirikan FSB Indonesia (Fundo) pada tahun 2019 silam. Fundo merupakan auction financial platform atau platform lelang surat berharga online pertama di Asia dan satu-satunya di Indonesia.

Perempuan lulusan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI ini ingin sektor UMKM dapat berkembang pesat dan menjadi pilar penting ekonomi di negeri ini. Melalui Fundo, Aida Sutanto berharap UMKM dapat semakin mudah dalam mengakses dukungan modal kerja yang penting untuk membesarkan bisnisnya. Dengan tingkat risiko yang relatif rendah dan tak bertumpu pada bunga, mengakses modal kerja melalui Fundo merupakan solusi baru yang ramah, aman, dan terjamin bagi pelaku usaha. (naz/adv)

Referensi