Ekonomi digital Indonesia memiliki prospek cerah. Dalam beberapa tahun terakhir, terus bermunculan berbagai start-up dengan beragam layanan. Mulai dari transportasi, akomodasi, pendidikan, hingga finansial teknologi (fintek). Start-up fintek di Indonesia terbukti mampu menjadi penopang baru perekonomian nasional.
Bila ditinjau dari sosio-ekonomi, Indonesia dipandang sebagai salah satu negara paling seksi di Asia Tenggara. Sebagai negara dengan perekonomian berkembang paling besar, jumlah populasi Indonesia mencapai 267 juta penduduk, atau terbesar keempat di dunia. Gross domestic product (GDP) pada 2020 lalu bahkan menempatkan Indonesia pada peringkat ke tujuh dunia, dengan nilai setara USD 1.058 triliun.
Sebagai negara dengan pemerintahan presidensial, Indonesia tergolong sebagai negara dengan tingkat keamanan yang stabil. Begitu pula dengan situasi politiknya. Fakta bahwa masih ada gerakan separatis dan terorisme tak begitu berpengaruh terhadap iklim investasi.
Namun demikian, calon investor perlu mencermati risiko bencana alam yang cukup tinggi di Indonesia. Perlu diketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai wilayah Ring of Fire atau Lingkaran Api. Julukan itu tak lepas dari banyaknya gunung berapi aktif di negeri ini. Akibatnya, potensi bencana alam cukup tinggi di sejumlah daerah.
Selain berbagai hal di atas, Indonesia juga dipandang punya sejumlah nilai plus yang menarik bagi calon investor. Di antaranya pertumbuhan ekonomi yang stabil serta demokrasi yang berjalan relatif baik di masyarakat. Banyaknya populasi penduduk di Indonesia juga sangat potensial, karena itu akan membentuk segmentasi pasar yang beragam.
Perkembangan Digitalisasi Ekonomi yang Pesat
Sejak beberapa tahun terakhir, ekonomi digital di Indonesia terus berkembang begitu pesat. Dari sektor perbankan, perdagangan, hingga fintek, semua mulai mengadopsi digitalisasi untuk lebih mendekatkan layanan kepada konsumen.
Pesatnya perkembangan ekonomi digital, termasuk munculnya banyak fintek, juga direspon dengan baik oleh pemerintah. Selaku regulator, pemerintah mengawasi secara ketat operasi fintek di Indonesia lewat sejumlah lembaga. Seperti di antaranya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kemenkeu, hingga Bank Indonesia (BI). Tujuannnya untuk melindungi laju positif pertumbuhan digitalisasi ekonomi di negeri ini.
Kesimpulan: Sangat Atraktif bagi Investor
Melihat berbagai indikator di atas, Indonesia memang layak dianggap investor sebagai negara yang sangat atraktif. Selain unggul jumlah penduduk dan keamanannya relatif stabil, perkembangan ekonomi digital di Indonesia juga tak bisa dianggap sepele. Bahkan, peran fintek semakin vital dalam menjadi pilar ekonomi negara.